Beli 1 Buku, Nyumbang 18 Buku

image

Ada teman-teman yang masih ingat dengan tulisanku berjudul “Cerita 3 Perempuan dan 1 Laki-laki”?

Kalau kalian tidak ingat, aku ingatkan lagi ya. Intinya dari tulisan itu ialah langkah awalku mengikuti jejak Blake Mycoskie dengan Toms Shoesnya. Kalau Toms Shoes konsepnya beli 1 sepatu sama dengan nyumbang 1 sepatu untuk anak-anak yang membutuhkan, maka aku dengan #OneForOne Bookstore konsepnya beli 1 buku sama dengan nyumbang 1 buku untuk anak-anak yang membutuhkan. Walaupun bukunya masih terbatas hanya “Dari Sepatu Membangun Dunia” yang bisa dibeli di sini bukalapak dan untuk tahap awal hasil penjualan selama seminggu akan disumbangkan untuk sekolah filial di Lombok Barat.

Nahhh 3 perempuan itu adalah para sarjana yang sejak zaman mahasiswi bikin forum berbagi dengan nama #GIFT yang salah satu agendanya berbagi buku itu. Mungkin secara timing eksekusi ide ini kurang tepat karena ketiganya Minggu lalu sibuk tes beasiswa LPDP di Sumbawa sedangkan aku baru mulai freelance dengan serangkaian jobdesk baru. Akhirnya aku hanya post produk di bukalapak dan bikin satu postingan di blog dan hanya 2 kali update status tentang program ini di Facebook. Hiks, bagian ini jangan ditiru yaa.

Kawan… Aku percaya upaya yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia bahkan sekalipun apa yang diperjuangkan mati-matian itu hasilnya nol besar. Aku yakin itu. Paling tidak di hadapan Allah nanti aku bisa berujar, ya Allah aku melakukan ini loh untuk bantu sesama. #Eaaaa.

Selain karena upaya kami yang belum maksimal dan lingkungan pergaulanku juga sih yang masih jarang kenal serta belum paham dengan konsep sosial bisnis. Hasilnya pun ya jadi tidak maksimal, masih jauh dari harapan.

Namun untuk yang entah keberapa kalinya, Allah mengingatkanku dengan caraNya. Bahwa apapun yang aku lakukan pasrahkan saja semua pada Allah.

Pertengahan pekan kemarin salah seorang teman whatsapp gini padaku.

“Ada rekening BCA gak, Om?”

Eh, kok tiba-tiba Umminya Sultan main nanyain rekening aja. Oya, Kawan, biasanya kalo teman udah akrab biasanya kalo chat gak pake basa basi. Bablas ajaa. Wkwkwkk.

Aku bilang ada lalu kirim saja nomor rekening BCA yang dua bulan terakhir ini akrab menemaniku. Dari sekian byk rekening yang kupunya, hanya BCA yang saldonya kadang-kadang di atas 100 ribu, sisanya sih udah di bawah itu atau hangus. Gubragggg.

Tanpa banyak bicara tiba-tiba dia whatsapp bukti transfer senilai 500 ribu dengan berita “sedekah”. Mataku tiba-tiba langsung hijau, eh, nggak, aku langsung konfirmasi dong maksudnya uang ini apa?

“Ini sedekah buat agung, mbak?”

Eh bukan, bukan, walaupun ingin tidak mungkin juga aku tulis seperti itu.

“Ini buat wakaf quran aja, Mba?”

Aku bertanya seperti itu karena dia pernah ikut wakaf quran di sesi pertama. Update perkembangan wakaf quran dan iqro yang sedang kurintis bersama Agus untuk tetap bisa eksis setiap bulan ini juga aku rajin share ke dia.

“Boleh!” jawab Umminya Sultan pendek.

Karena wakaf quran season 3 baru akan mulai lagi akhir September, akhirnya kutawarkan dia untuk baca “Cerita 3 Perempuan dan 1 Laki-laki” itu. Supaya sebagian uangnya bisa beli buku “Dari Sepatu Membangun Dunia” sekalian nyumbang buku untuk sekolah filial di Lombok itu. Aku terkejut dengan respon dari Umminya Sultan.

“Yaudah, Om. Bukunya kirim 1 ke Medan sisanya atur atur aja buat Lombok. Untuk wakaf quran mudah-mudahan nanti ada rezeki lagi. Oya mohon doanya juga ya moga buku yang aku kirim diacc sama Gramedia.” ujarnya.

“Aamiin. Mudah-mudahan bukunya diacc penerbit ya, Mbak. Makasih yaa.” balasku.

Begitulah kurang lebih percakapanku di whatsapp dengan Umminya Sultan. Aku sampai kaget sendiri. Apa berbagi semudah ini ya?

Mungkin nanti aku tulis terpisah tentang pengalaman hunting buku buat Lombok. Hehehe. Yang pasti dari sisa uang itu aku belikan 18 buku aneka genre yang sesuai dengan anak-anak untuk Lombok.

Bisa kirim 1 atau 2 buku hasil dari konsep sosial bisnis yang kurintis saja sudah bagus. Alhamdulillah bisa kirim 18 buku Sabtu kemarin. Berbagai hal yang terasa seperti serba kebetulan ini semakin menguatkan keyakinanku bahwa, hasilnya mah Allah yang ngatur. Jangan merasa apa yang kita hasilkan itu semata karena usaha kita. Tawakal aja sejak awal. Serahkan semuanya pada Allah. Lalu tugas kita? Setelah menyerahkan semuanya pada Allah, kita berupaya semaksimal mungkin dooong. Betul apa benerrrr?

***

Dua hal yang jadi prioritasku sekarang ialah istiqomah eksekusi program wakaf quran tiap bulan dan mengembangkan #OneForOne Bookstore ini. 😀

Aku ingin mengejar value atau nilai, bukan malah mengejar money atau uang. Karena kalau yang dikejar nilai atau kebermanfaatan kita di dunia (tingkatan yang paling tinggi tentu saja tentang ikhlas dan mengharapkan ridho Allah, ini juga jalan prosesku ke sana), uang insya Allah akan ngikutin. Kalau pun uang nggak ngikutin, insya Allah uang bukan masalah buat kita.

1 thought on “Beli 1 Buku, Nyumbang 18 Buku

  1. Pingback: Memilih Buku Untuk Anak Sendiri | agungdodo

Leave a comment