Wah judulnya provokatif dan tidak ilmiah nih. Masa bisa hafal Quran tapi belum bisa baca Quran? Penulisnya sesat nggak nih jangan-jangan.
Tenang-tenang! Sebenarnya kita sudah membuktikan teori ini.
Apa buktinya?
Coba aja tes baca alfatihah pasti hampir semua muslim lancar dan hafal di luar kepala. Tapi kalau disuruh baca Quran di surat dan ayat lainnya apa semuanya lancar? Jawabannya tidak.
Kita sudah mengenal al fatihah sejak anak-anak. Sejak kita bahkan belum kenal dan hafal huruf-huruf hijaiyah. Tapi karena surat alfatihah itu mungkin sampai ribuan kali kita dengar maka jadi hafal dengan sendirinya. Kita yang usia dewasa sekarang apa masih ingat kapan pertama kali belajar alfatihah? Sebagian besar akan menjawab tidak.
Lalu bagaimana cara bisa hafal Quran tapi belum lancar Quran?
Ada caranya. Tidak ada nama metode khusus sebenarnya. Istilah umumnya talqin, gambaran singkatnya Ustadz mencontohkan satu ayat atau baris lalu santri mengulangi persis seperti yang dicontohkan. Pengulangan ini tidak hanya sekali. Bisa lima kali, sepuluh kali atau sebanyak yang dibutuhkan.
Kalau tidak bisa langsung hafal satu ayat atau satu baris bagaimana?
Di sini lah perlu kejelian si Ustadz. Jika santrinya yang mayoritas sudah tidak muda lagi ini, maka yang awalnya satu baris bisa dibagi menjadi dua bagian. Kalau masih terlalu panjang, satu baris atau satu ayat bisa dibagi menjadi empat bagian. Setiap bagian ditalqin.
Sedikit berbagi pengalaman menghafal juz 30 ketika di ICID. Salah satu unit dari Ma’had Tahfizhul Quran Isykarima yang fokus membina masyarakat umum belajar tahsin dan hafal juz 30. Pertemuannya intensif dari Senin sampai Kamis setiap pekannya. Dari jam 4 sore hingga 8 malam. Programnya selama setahun.
Jika dari jam 4 sore sampai maghrib belajar klasikal mendengarkan tausyiah tentang aqidah, fiqih, siroh nabawiyah dan ilmu tajwid. Jika dari bada maghrib sampai jam 8 malam fokus tahsin dan hafalan juz 30. Nah di sinilah intinya.
Jika kita hanya belajar quran seminggu sekali sama Ustadz ya bakal lama pintarnya. Tapi kalau empat kali seminggu? Selain berharap bacaan kita jadi lancar dengan intensif belajar, kita juga bisa dapat oleh-oleh hafalan juz 30.
Lalu praktek menghafalnya bagaimana?
Mulai dari anak SMA, pekerja sampai kakek 60an tahun ada. Tentu kemampuan membaca dan menghafal Quran mereka berbeda-beda. Pertama dikelompokkan dulu dengan yang selevel istilahnya. Satu Ustadz mengampu 5-10 santri. Tergantung banyaknya santri dan kapasitas Si Ustadz.
Misal diputuskan menghafal dari surat An Naba. Santri tidak diminta membaca surat An Naba satu halaman dulu sampai lancar misalnya. Tapi si Ustadz mencontohkan ayat pertama saja dulu.
‘amma yatasaa-aluun
Setelah Ustadz mencontohkan satu kali, lalu para santri mengulangi secara bersama-sama. Ustadz mencontohkan ayat yang sama sekali lagi, santri mengulangi lagi. Terus begitu bisa lima kali, sepuluh kali atau sebanyak yang dibutuhkan.
Setelah itu para santri diminta untuk menyetorkan ayat pertama surat an-naba itu.masing-masing. Jika belum benar, maka Ustadz akan mengulangi proses yang pertama tadi.
Setelah hafal, ayat yang kedua ditalqin lagi. Sudah hafal lagi, ayat ketiga ditalqin lagi. Jika ayat pertama, kedua dan ketiga sudah hafal, maka dihafalkan satu baris langsung. Karena dalam surat an-naba ini satu baris pertama terdapat tiga ayat. Disambungkan ayat satu sampai tiga. Jika masih kesulitan dalam menyambungnya, maka Ustadz akan talqin langsung tiga ayat. Dicontohkan lagi, lalu diikuti lagi sembari dibenarkan yang salah-salah.
Tidak terasa dalam satu pertemuan bisa hafal satu baris atau tiga ayat surat an-naba. Jika santrinya masih muda bisa nambah beberapa ayat atau baris. Jika santrinya sudah sepuh dan sulit menghafal misalnya, tak masalah dalam sehari hanya dapat satu ayat atau sepertiga baris.
Proses ini berlangsung selama empat kali seminggu. Selama setahun penuh. Dengan izin Allah, para santri yang mungkin dari pagi sampai sore bekerja atau sekolah, ternyata bisa menghafal juz 30. Bahkan sebagiannya ada yang bisa menambah hafalan juz 29 malah atau lebih.
Jika begini caranya, sembari belajar membaca Quran ternyata kita bisa menghafal Quran kan?